Selasa, 14 Februari 2012

Matikan rokok sebelum rokok mematikan anda#2

Lanjut saja masih mengenai rokok....
Zat-zat Karsinogen yang radioaktif

Selain zat karsinogen kimiawi yang nonradioaktif,rokok juga mengandung zat karsinogen kimiawi yang radioaktif dalam jumlah kecil yakni lead dan polonium. Dalam sebuah riset oleh NCAR radiochemist, Ed Martell menemukan bahwa senyawa radioaktif di dalam rokok terendap dalam "hot spots" di percabangan bronkus. Tar dalam rokok tidak dapat dilarutkan dalam cairan paru, sehingga senyawa radioaktif tersebut mempunyai banyak waktu untuk mengalami radioactive decay, yaitu suatu proses dimana nukleus sel yang tidak stabil kehilangan energi dengan cara memancarkan partikel ion atau radiasi. Dalam ruangan dalam, senyawa radioaktif tersebut menetap pada asap secondhand , sehingga paparan yang lebih besar terjadi pada saat senyawa radioaktif ini dihirup dalam pernafasan normal, yang bersifat lebih dalam dan lama dibandingkan dengan penghirupan rokok akan meningkatkan retensi yang lebih lama dari senyawa radioaktif yang diproduksi oleh pembakaran tembakau.
Merokok dan Kesehatan Fisik
Peningkatan risiko seseorang dalam terkena penyakit berbanding langsung dengan jangka waktu individu tersebut mengonsumsi rokok dan jumlah rokok yang dikonsumsi. Namun, jika seseorang berhenti merokok, maka kemungkinan ini secara perlahan-lahan menurun sejalan dengan perbaikan kerusakan pada tubuh individu tersebut. Sebagai contoh, setahun setelah berhenti merokok, risiko terkena penyakit jantung ialah setengah dari perokok lainnya. Risiko kesehatan dari merokok tidak sama pada semua perokok. Risiko bervariasi menurut jumlah rokok, di mana yang merokok lebih banyak akan memiliki risiko yang lebih besar. Merokok yang ringan juga menimbulkan risiko kesehatan, dan merokok yang"ringan" tidak akan mengurangi resiko sama sekali.
Rokok paling sering mengakibatkan penyakit pada jantung dan paru-paru. Merokok merupakan faktor risiko utama untuk serangan jantung, COPD, emfisema, dan kanker, terutama kanker paru, larings dan mulut , dan pankreas. Harapan hidup secara menyeluruh juga berkurang pada perokok tetap dengan estimasi berkisar 10-17,9 tahun lebih pendek dibandingkan dengan yang bukan perokok. Sekitar dua pertiga perokok pria akan meninggal karena penyakit yang disebabkan oleh merokok. Hubungan antara merokok dan kanker paru yang paling kuat, dalam persepsi masyarakat dan juga secara etiologi. Orang yang telah merokok pada suatu waktu tertentu memiliki sekitar satu dalam sepuluh kesempatan untuk terjadinya kanker paru selama masa kehidupan mereka.
Kanker
Risiko primer dari penggunaan tembakau meliputi berbagai kanker, termasuk kanker paru, larings , rongga mulut dan farings, esofagus , pankreas, kantung kemih dan ginjal , serviks, akut leukemia myeloid
Kanker Paru 
 Kanker paru merupakan penyebab kematian terbanyak pada perokok(90% dari kematian kanker paru pada pria disebabkan oleh merokok dan 80% pada wanita) 

0 komentar:

Posting Komentar